15 Februari 2010, Humas JR Bali.
Setelah mengalami laka lantas pada tanggal 26 September 2009 di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, I Wayan Nutra (45) korban tabrak lari asal Ds.Tegal Cangkring Kec.Mendoyo, Kab.Jembrana ini masih belum bisa beraktifitas seperti biasa, pasalnya, luka robek pada kaki kanan yang dialami pasca operasi pemasangan pen masih belum menutup. Bahkan pada saat Penanggung Jawab KPJR Negara I Made Astika,SE dan Dani F.Cahyadi, ST mendatangi rumah korban guna pembayaran santunan luka-luka kedua (suplesi) pada Jumat (12/02), menyaksikan secara langsung kondisi korban yang masih menggunakan pen luar, karena tulang pada kaki kanannya hancur. Bahkan ketika perban pembungkusnya dibuka, kondisi tulang yang hancur itu masih bisa terlihat dengan jelas diantara daging yang terbuka.
Setelah mengalami laka lantas pada tanggal 26 September 2009 di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, I Wayan Nutra (45) korban tabrak lari asal Ds.Tegal Cangkring Kec.Mendoyo, Kab.Jembrana ini masih belum bisa beraktifitas seperti biasa, pasalnya, luka robek pada kaki kanan yang dialami pasca operasi pemasangan pen masih belum menutup. Bahkan pada saat Penanggung Jawab KPJR Negara I Made Astika,SE dan Dani F.Cahyadi, ST mendatangi rumah korban guna pembayaran santunan luka-luka kedua (suplesi) pada Jumat (12/02), menyaksikan secara langsung kondisi korban yang masih menggunakan pen luar, karena tulang pada kaki kanannya hancur. Bahkan ketika perban pembungkusnya dibuka, kondisi tulang yang hancur itu masih bisa terlihat dengan jelas diantara daging yang terbuka.
Nutra sangat berterimakasih kepada pihak Jasa Raharja yang langsung mendatangi rumahnya untuk membayarkan santunan dan ini dapat membantu meringankan beban biaya pengobatannya. Pada kesempatan tersebut Nutra menyampaikan pesan serta harapannya kepada pihak Jasa Raharja agar kiranya dapat miningkatkan jumlah besaran santunan yang diberikan, karena jumlah santunan untuk biaya perawatan sebesar maksimal Rp 10.000.000,- sudah tidak memadai jika dibandingkan dengan mahalnya biaya operasi dan obat-obatan. Ia masih harus menjalani operasi lanjutan pada kaki kanannya kembali, sedangkan biaya untuk itupun sudah tidak ada lagi, imbuhnya.
Humas Jr Bali Bahrudin
0 komentar:
Posting Komentar